Karya Tulis Ilmiah Tentang Bahaya
Merokok
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
HESTY DIAN YUSTIKARINI
DARI KELAS 9.1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin
saya tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Karya ilmiah ini disusun agar kita dapat memperluas ilmu
tentang, bahaya merokok, penyimpangan seks pada remaja, dan bahaya
penyalahgunaan minuman keras dan narkoba. yang saya sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber.
Karya ilmiah ini memuat tentang “bahaya merokok” yang
sangat berbahaya bagi kesehatan seseorang. Walaupun karya ilmiah ini mungkin
kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu guru bahasa
Indonesia, yang telah membimbing saya agar dapat mengerti tentang bagaimana
cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada kita. Walaupun karya ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Kuala
Kapuas, 13 April 2013
Peneliti
2
DAFTAR ISI
Halaman
Judul……………………………………………………………………………. 1
KataPengantar……………………………………………………………………………. 2
Daftar
isi…………………………………………………………………………………… 3
Bab
I Pendahuluan………………………………………………………………………... 4
I.
Latar Belakang Masalah…………………………………………………………… 4
II.
Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 4
III.
Tujuan …………………………………………………………………………….. 4
Bab
II Pembahasan …………………………………………………………………….... 5
I.
Isi Bahaya merokok ……………………………………………………………… 5
Bab
III Penutup ………………………………………………………………………… 6
I.
Kesimpulan ……………………………………………………………………… 6
II.
Saran …………………………………………………………………………….. 6
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 7
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Masalah
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami
peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah
(Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah
psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat
terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002). Masa remaja merupakan sebuah
periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya
seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda
awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk
pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia
belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun.
Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami
pubertas namun tidak berarti ia sudah bias dikatakan sebagai remaja dan sudah
siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang
dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi.
Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas
dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam
perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang
diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk
bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan pada diri seseorang
sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu
tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan
keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.
keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi dimensi tersebut.
II. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah adalah sebagai berikut :
Untuk
menggambarkan bahaya merokok, penyimpangan seks pada remaja, dan
bahaya
penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
III. TUJUAN
Supaya pembaca lebih mengerti tentang bahaya merokok,
penyimpangan seks
pada
remaja, dan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba.
Supaya pembaca menyadari bahwa merokok, penyimpangan seks
pada remaja,
dan
bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba dapat merusak tubuh manusia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
REMAJA
DAN ROKOK
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang
sangat tidak asing. Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi
si perokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok
sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat
di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya. Beberapa
motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat
pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan ( reliefing
beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (
permissive beliefs/ fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan
kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan
orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat
tertarik kepada
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
kelompok sebayanyaatau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Penyebab Remaja Merokok antara lain:
1.
Pengaruh 0rangtua
Salah
satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal
dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah
untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan
rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar
psikologi, 1999:294).
2.
Pengaruh teman.
Berbagai
fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari
fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi
perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- kurangnya
satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al
Bachri,1991)
3.
Faktor Kepribadian.
Orang
mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari
rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok)
ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes
konformitas sosial lebih mudah menjadi penggunadibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4.Pengaruh
Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
5
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Merokok pada umumnya sangat berbahaya pada diri kita maupun
diri orang lain disekitar kita. Dalam rokok banyak mengandung Nikotin yang
dapat merusak organ tubuh manusia, daintaranya yaitu Kanker, serangan jantung,
impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.
Pencegahan harus lebih diutamakan dari pada pengobatan.
Jangan sekali kali mencoba untuk merokok karena hamper dari semua yang
terjerumus berawal
dari
coba coba. Pikirkan bentuk pergaulan. Pencegahan lebih baik dari pada
pengobatan
II. Saran
Menekan pada pencegahan maka perlu dipikirkan upaya upaya
yang lebih sungguh sungguh dan terpadu : di sekolah, di rumah dan melibatkan
pihak pihak lain.
6
DAFTAR
PUSTAKA
Atkinson
(1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Direktorat
Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim
Pembina,
Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek
Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar Offset.
Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.
Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.
Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.
Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar Offset.
7
Tidak ada komentar :
Posting Komentar