Senin, 16 Maret 2015

Penjelasan Tentang Hati Manusia (lengkap)

HATI MANUSIA


Hati (bahasa Yunani: παρ, hēpar) merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.
Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit.
Lumen lobus terbentuk dari SEC dan ditempati oleh 3 jenis sel lain, seperti sel Kupffer, sel Ito, limfosit intrahepatik seperti sel pit. Sel non-parenkimal menempati sekitar 6,5% volume hati dan memproduksi berbagai substansi yang mengendalikan banyak fungsi hepatosit.

Filtrasi merupakan salah satu fungsi lumen lobus sinusoidal yang memisahkan permukaan hepatosit dari darah, SEC memiliki kapasitas endositosis yang sangat besar dengan berbagai ligan seperti glikoprotein, kompleks imun, transferin dan seruloplasmin. SEC juga berfungsi sebagai sel presenter antigen yang menyediakan ekspresi MHC I dan MHC II bagi sel T. Sekresi yang terjadi meliputi berbagai sitokina, eikosanoid seperti prostanoid dan leukotriena, endotelin-1, nitrogen monoksida dan beberapa komponen ECM.

Sel Ito berada pada jaringan perisinusoidal, merupakan sel dengan banyak vesikel lemak di dalam sitoplasma yang mengikat SEC sangat kuat hingga memberikan lapisan ganda pada lumen lobus sinusoidal. Saat hati berada pada kondisi normal, sel Ito menyimpan vitamin A guna mengendalikan kelenturan matriks ekstraselular yang dibentuk dengan SEC, yang juga merupakan kelenturan dari lumen sinusoid.
Sel Kupffer berada pada jaringan intrasinusoidal, merupakan makrofaga dengan kemampuan endositik dan fagositik yang mencengangkan. Sel Kupffer sehari-hari berinteraksi dengan material yang berasal saluran pencernaan yang mengandung larutan bakterial, dan mencegah aktivasi efek toksin senyawa tersebut ke dalam hati. Paparan larutan bakterial yang tinggi, terutama paparan LPS, membuat sel Kupffer melakukan sekresi berbagai sitokina yang memicu proses peradangan dan dapat mengakibatkan cedera pada hati. Sekresi antara lain meliputi spesi oksigen reaktif, eikosanoid, nitrogen monoksida, karbon monoksida, TNF-α, IL-10, sebagai respon kekebalan turunan dalam fase infeksi primer.

Sel pit merupakan limfosit dengan granula besar, seperti sel NK yang bermukim di hati. Sel pit dapat menginduksi kematian seketika pada sel tumor tanpa bergantung pada ekspresi antigen pada kompleks histokompatibilitas utama. Aktivitas sel pit dapat ditingkatkan dengan stimulasi interferon-γ.
Hati berada pada bagian atas rongga abdominal yang letaknya di sebelah kanan dan dibawah diaftagma, selain itu juga hati menempati hampir keseluruhan bagian hypocondrium dan sebagiannya lagi menempati epigastrium abdomen. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hati dan fungsi dari hati tersebut bagi tubuh manusia sebagai berikut:
1. Fungsi Hati membantu proses motabolisme dalam tubuh
Fungsi hati yang pertama memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh yaitu sebagai pengontrol gula darah. Hati bertugas sebagai pengubah kadar gula darah yang tinggi menjadi glikogen. Hal ini dilakukan oleh hati ketika kadar gula darah tinggi. Glikogen merupakan pemberi gula darah ketika gula darah kita menurun sehingga bisa kita sebut juga hati sebagai penstabil gula darah kita. Selain itu juga hati membantu proses metabolisme protein. Lemak dan juga karbohidrat.
2. Fungsi Hati sebagai pembantu proses regulasi
Fungsi hati yang kedua adalah sebagai pengatur komposisi darah yang ada dalam tubuh manusia yang meliputi gula, protein, lemak dan unsur lainnya. Hati juga berfungsi memmbuang zat bilirubbin yang bisa menyebabkan tubuh menjadi kuning jika terlalu banyak zat ini oelh karena itu zat bilirubbin ini dibuang melalui fases.
3. Fungsi Hati sebagai pembantu proses detoksifikasi tubuh
Fungsi hati yang ketiga ini adalah sebagai pembantu detoksifikasi yaitu fungsinya untuk membersihkan darah dari zat- zat yang tidak penting seperti zat kimia dari obat- obatan yang berbahaya bagi tubuh dan dibuang melalui proses pembuangan. Sehingga darah yang akan dialirkan ke seluruh tubuh adalah darah yang bersih dari zat- zat berbahaya tersebut. Bagi wanita hati memiliki peranan yang penting sebagai bagian penting tubuh namun hati juga merupakan indera perasa dimana wanita bisa merasa jika terjadi sesuatu hal pada dirinya atau disekitarnya.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :

1.Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2.Tidak buang air besar pada pagi hari.
3.Pola makan yang terlalu berlebihan (Daging panggang, sate, dan gorengan /minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng untuk menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski
 menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil....) Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
4.Tidak makan pagi.(usahakan agan2 sarapan dulu sblm memulai aktivitas)
5.Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan atau bahkan Narkoba.(hindari narkoba)
6.Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan (penyedap rasa), zat pewarna, pemanis buatan.
7.Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak ½ matang.
8.Merokok atau menjadi perokok pasif.

Kerusakan hati dapat kita cegah dengan mengatur gaya hidup, memerhatikan apa saja yang kita konsumsi dan memerhatikan kesehatan tubuh kita ,yaitu dengan cara :
1. Menghindari konsumsi obat-obatan terlarang
Obat-obatan terlarang yang dikonsumsi bisa menyerang hati dan membahayakan kesehatan. Selain itu obat yang disuntikan melalui intravena juga berisiko menularkan hepatitis C yang menyebabkan sirosis hati.

2. Menggunakan obat dengan takaran yang pas
Berdasarkan Brigham and Women’s Hospital, beberapa obat kolesterol dan obat dengan kandungan Tylenol bisa menyebabkan kerusakan hati jika dikonsumsi terlalu sering atau dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan. Untuk itu konsumsi obat secara bijak sesuai dengan resep dan petunjuk pemakaian yang tertera di label.

3. Membatasi minum alkohol
Alkohol adalah racun yang dapat menyebabkan kerusakan hati menjadi berat yang berujung pada kegagalan hati. Jika kerusakan hati sudah terdeteksi oleh dokter, sebaiknya seger aberhenti minum alkohol, sehingga memungkinkan sel-sel hati memperbaiki dirinya sendiri.

4. Menghindari paparan polusi
Berdasarkan Hepatitis Foundation International, bahan kimia dalam polusi seperti dari pengencer cat, semprotan serangga dan bahan kimia lainnya bisa masuk ke hati. Pada jumlah tertentu zat ini bisa didetoksifikasi, tapi jika jumlahnya terlalu banyak justru akan menyebabkan kerusakan hati. Untuk itu gunakan selalu masker dan sarung tangan sebagai pelindung ketika berhadapan dengan bahan kimia dan selalu mencuci tangan.

5. Mengonsumsi makanan rendah lemak
Makanan berlemak tinggi bisa memicu penyakit hati non-alkohol yang dapat menyebabkan sirosis hati. Untuk itu batasi konsumsi daging dan produk susu tinggi lemak, serta tetap mengonsumsi makanan nabati, biji-bijian, buah, sayuran dan kacang-kacangan.

6. Berhenti merokok
Merokok menyebabkan seseorang harus menghirup banyak racun beragam yang harus didetoksifikasi di hati. Tapi jumlah racun yang terlalu tinggi dari asap rokok bisa justru bisa menimbulkan kerusakan hati.

7. Olahraga secara teratur
Melakukan rutinitas olahraga secara teratur bisa membantu mempertahankan berat badan yang sehat dan menurunkan risiko mengembangkan simpanan lemak di hati.

8. Melakukan vaksin hepatitis
Saat ini vaksin yang tersedia untuk hepatitis A dan hepatitis B. Jika seseorang mendapatkan vaksin hepatitis secara signifikan membantu mengurangi risiko terkena hepatitis yang bisa mengakibatkan kerusakan hati seperti sirosis.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar