HATI MANUSIA
Lobus hati
terbentuk dari sel parenkimal dan sel non-parenkimal. Sel parenkimal pada
hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan
berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal.
Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal
secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel
parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA
albumin sebagai stimulan proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi
hepatosit.
Lumen lobus
terbentuk dari SEC dan ditempati oleh 3 jenis sel lain, seperti sel Kupffer,
sel Ito, limfosit intrahepatik seperti sel pit. Sel non-parenkimal menempati
sekitar 6,5% volume hati dan memproduksi berbagai substansi yang mengendalikan
banyak fungsi hepatosit.
Filtrasi merupakan
salah satu fungsi lumen lobus sinusoidal yang memisahkan permukaan hepatosit
dari darah, SEC memiliki kapasitas endositosis yang sangat besar dengan
berbagai ligan seperti glikoprotein, kompleks imun, transferin dan
seruloplasmin. SEC juga berfungsi sebagai sel presenter antigen yang
menyediakan ekspresi MHC I dan MHC II bagi sel T. Sekresi yang terjadi meliputi
berbagai sitokina, eikosanoid seperti prostanoid dan leukotriena, endotelin-1,
nitrogen monoksida dan beberapa komponen ECM.
Sel Ito berada pada
jaringan perisinusoidal, merupakan sel dengan banyak vesikel lemak di dalam
sitoplasma yang mengikat SEC sangat kuat hingga memberikan lapisan ganda pada
lumen lobus sinusoidal. Saat hati berada pada kondisi normal, sel Ito menyimpan
vitamin A guna mengendalikan kelenturan matriks ekstraselular yang dibentuk
dengan SEC, yang juga merupakan kelenturan dari lumen sinusoid.
Sel Kupffer berada
pada jaringan intrasinusoidal, merupakan makrofaga dengan kemampuan endositik
dan fagositik yang mencengangkan. Sel Kupffer sehari-hari berinteraksi dengan
material yang berasal saluran pencernaan yang mengandung larutan bakterial, dan
mencegah aktivasi efek toksin senyawa tersebut ke dalam hati. Paparan larutan
bakterial yang tinggi, terutama paparan LPS, membuat sel Kupffer melakukan
sekresi berbagai sitokina yang memicu proses peradangan dan dapat mengakibatkan
cedera pada hati. Sekresi antara lain meliputi spesi oksigen reaktif,
eikosanoid, nitrogen monoksida, karbon monoksida, TNF-α, IL-10, sebagai respon
kekebalan turunan dalam fase infeksi primer.
Sel pit merupakan limfosit
dengan granula besar, seperti sel NK yang bermukim di hati. Sel pit dapat
menginduksi kematian seketika pada sel tumor tanpa bergantung pada ekspresi
antigen pada kompleks histokompatibilitas utama. Aktivitas sel pit dapat
ditingkatkan dengan stimulasi interferon-γ.
Hati berada pada bagian atas rongga abdominal yang letaknya di
sebelah kanan dan dibawah diaftagma, selain itu juga hati menempati hampir
keseluruhan bagian hypocondrium dan sebagiannya lagi menempati epigastrium
abdomen. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hati dan fungsi dari
hati tersebut bagi tubuh manusia sebagai berikut:
Fungsi hati yang pertama
memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh yaitu sebagai pengontrol gula
darah. Hati bertugas sebagai pengubah kadar gula darah yang tinggi menjadi
glikogen. Hal ini dilakukan oleh hati ketika kadar gula darah tinggi. Glikogen
merupakan pemberi gula darah ketika gula darah kita menurun sehingga bisa kita
sebut juga hati sebagai penstabil gula darah kita. Selain itu juga hati
membantu proses metabolisme protein. Lemak dan juga karbohidrat.
2.
Fungsi Hati sebagai pembantu proses regulasi
Fungsi hati yang kedua adalah
sebagai pengatur komposisi darah yang ada dalam tubuh manusia yang meliputi gula,
protein, lemak dan unsur lainnya. Hati juga berfungsi memmbuang zat bilirubbin
yang bisa menyebabkan tubuh menjadi kuning jika terlalu banyak zat ini oelh
karena itu zat bilirubbin ini dibuang melalui fases.
3.
Fungsi Hati sebagai pembantu proses detoksifikasi tubuh
Fungsi hati yang ketiga ini
adalah sebagai pembantu detoksifikasi yaitu fungsinya untuk membersihkan darah
dari zat- zat yang tidak penting seperti zat kimia dari obat- obatan yang
berbahaya bagi tubuh dan dibuang melalui proses pembuangan. Sehingga darah yang
akan dialirkan ke seluruh tubuh adalah darah yang bersih dari zat- zat
berbahaya tersebut. Bagi wanita hati memiliki peranan yang penting sebagai
bagian penting tubuh namun hati juga merupakan indera perasa dimana wanita bisa
merasa jika terjadi sesuatu hal pada dirinya atau disekitarnya.
Penyebab
utama kerusakan hati adalah :
1.Tidur terlalu malam dan bangun
terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2.Tidak buang air besar pada pagi
hari.
3.Pola makan yang terlalu
berlebihan (Daging panggang, sate, dan gorengan /minyak goreng yang tidak
sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng untuk menggoreng
makanan, hal ini juga berlaku meski
menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun
seperti olive oil....) Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga,
jangan disimpan.
4.Tidak makan pagi.(usahakan
agan2 sarapan dulu sblm memulai aktivitas)
5.Terlalu banyak mengkonsumsi
obat-obatan atau bahkan Narkoba.(hindari narkoba)
6.Terlalu banyak mengkonsumsi
bahan pengawet, zat tambahan (penyedap rasa), zat pewarna, pemanis buatan.
7.Mengkonsumsi masakan mentah
atau dimasak ½ matang.
8.Merokok atau menjadi perokok
pasif.
Kerusakan
hati dapat kita cegah dengan mengatur gaya hidup, memerhatikan apa saja yang
kita konsumsi dan memerhatikan kesehatan tubuh kita ,yaitu dengan cara :
1. Menghindari konsumsi
obat-obatan terlarang
Obat-obatan
terlarang yang dikonsumsi bisa menyerang hati dan membahayakan kesehatan.
Selain itu obat yang disuntikan melalui intravena juga berisiko menularkan
hepatitis C yang menyebabkan sirosis hati.
2. Menggunakan obat dengan
takaran yang pas
Berdasarkan
Brigham and Women’s Hospital, beberapa obat kolesterol dan obat dengan
kandungan Tylenol bisa menyebabkan kerusakan hati jika dikonsumsi terlalu
sering atau dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan. Untuk itu
konsumsi obat secara bijak sesuai dengan resep dan petunjuk pemakaian yang
tertera di label.
3. Membatasi minum alkohol
Alkohol
adalah racun yang dapat menyebabkan kerusakan hati menjadi berat yang berujung
pada kegagalan hati. Jika kerusakan hati sudah terdeteksi oleh dokter,
sebaiknya seger aberhenti minum alkohol, sehingga memungkinkan sel-sel hati
memperbaiki dirinya sendiri.
4. Menghindari paparan polusi
Berdasarkan
Hepatitis Foundation International, bahan kimia dalam polusi seperti dari
pengencer cat, semprotan serangga dan bahan kimia lainnya bisa masuk ke hati.
Pada jumlah tertentu zat ini bisa didetoksifikasi, tapi jika jumlahnya terlalu
banyak justru akan menyebabkan kerusakan hati. Untuk itu gunakan selalu masker
dan sarung tangan sebagai pelindung ketika berhadapan dengan bahan kimia dan
selalu mencuci tangan.
5. Mengonsumsi makanan rendah
lemak
Makanan
berlemak tinggi bisa memicu penyakit hati non-alkohol yang dapat menyebabkan
sirosis hati. Untuk itu batasi konsumsi daging dan produk susu tinggi lemak,
serta tetap mengonsumsi makanan nabati, biji-bijian, buah, sayuran dan
kacang-kacangan.
6. Berhenti merokok
Merokok
menyebabkan seseorang harus menghirup banyak racun beragam yang harus
didetoksifikasi di hati. Tapi jumlah racun yang terlalu tinggi dari asap rokok
bisa justru bisa menimbulkan kerusakan hati.
7. Olahraga secara teratur
Melakukan
rutinitas olahraga secara teratur bisa membantu mempertahankan berat badan yang
sehat dan menurunkan risiko mengembangkan simpanan lemak di hati.
8. Melakukan vaksin hepatitis
Saat ini
vaksin yang tersedia untuk hepatitis A dan hepatitis B. Jika seseorang
mendapatkan vaksin hepatitis secara signifikan membantu mengurangi risiko
terkena hepatitis yang bisa mengakibatkan kerusakan hati seperti sirosis.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar