Minggu, 22 Maret 2015

Biografi Megawati



Biografi Megawati

Megawati terlahir dengan nama Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri, dilahirkan tanggal 23 Januari 1947. Ayahnya adalah Ir Soekarno, presiden pertama indonesia dan ibunya adalah Fatmawati. Megawati lahir tepat di Kampung Ledok Ratmakan, tepi barat kali Code saat Presiden Soekarno sedang diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka. Megawati adalah anak kedua dari presiden soekarno. Setelah lulus SMA, Megawati meneruskan sekolahnya di Universitas Padjadjaran Bandung namun tak bisa menamatkannya. Megawati kemudian berpindah ke Fakultas Psikologi Universitas Indonesia namun juga kandas ditengah jalan.
Sejak apa yang terjadi pada Bung Karno, keluarga besar Bung Karno memilih untuk tidak berpolitik sama sekali. Akan tetapi entah kenapa panggilan jiwa sang putri nomor dua yaitu Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri justru mengikuti jejak sang ayah.

Ketika kuliah, Megawati lebih senang aktif dalam gerakan Mahasiswa Nasional atau (GMNI). Kuliahnya sampai ditinggalkannya karena lebih memilih menjadi aktivis ketimbang menjadi mahasiswa sebenarnya.

Masa awal Mega di politik sepertinya begitu mudah. Karir politiknya melesat bak roket. Di tahun 1986 Megawati terpilih mejadi Wakil Ketua PDI Cabang JakPus. Diikuti degann diterimanya dirinya menjadi anggota DPR RI setahun kemudian. Entahlah, melesatnya karir politik Mega ini apakah karena murni kecakapannya sebagai  politikus ataukah karena embel-embel anaknya sang proklamator. Atau mungkin dua-duanya kali ya.

Nama Megawati Soekarnoputri begitu cepat dikenal. Hingga pada tahun 1993 ketika kongres di Surabaya, Megawati terpilih menjadi Ketua Umum PDI dan ini disahkan dengan Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.
Tetapi ternyata pemerintah keberatan dengan hal itu. Serta merta pemerintah menganggap pengangkatan Megawati tak sah. Tak tahu, apakah alasan pemerintah melakukan itu. Apakah sang penguasa takut jika ada hukum karma.

Ketidakpuasan pemerintah ini kemudian direalkan dengan diangkatnya Soerjadi sebagai ketua umum PDI. Sehingga di kubu masyarakat Mega ketua umum PDI namun di kubu pemerintah Soerjadi lah sang ketua umumnya.

Mengetahui akan adanya pendongkelan terhadap dirinya, Megawati dan pengikutnya tak tinggal diam. Mereka kemudian menguasai kantor pusat PDI yang berada di jalan Diponegoro. Kantor itu adalah simbol sah PDI.

Soerjadi pun berbalik mengancam akan merebt paksa kantor itu dari tangan Mega dan pendukungnya. Akhirnya pada 27 Juli 1997 Soerjadi yang didukung pemerintah membuktikan ancamannya.
Kubu Soerjadi melakukan penyerangan terhadap kubu Megawati yang mengakibatkan kerusuhan massal. Di pihak kubu Megawati meninggal dunia 8 orang dan beberapa aktivis dipenjara. Kerusuhan tersebut kemudian terkenal dengan nama Kerusuhan 27 Juli.

Mega pun melemparkan hal ini ke jalur hukum namun ternyata hukum sudah menjadi boneka penguasa. Akhirnya PDI terbagi menjadi dua yaitu kubu Megawati dan kubu Soerjadi.

Massa PDI pro Mega lebih besar ketimbang pro Soerjadi. Hal ini membuat perolehan suara PDI di pemilu 1997 merosot tajam. Banyak massa pro Mega yang memilih P3. Mega sendiri memilih Golput.

Ketika pemilu 1999, PDI pro Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan dimana perolehan suaranya cukup besar yaitu 30%. Ketika itu massa PDIP menuntun Mega harus menjadi presiden. Akan tetapi Sidang Umum MPR menyatakan bahwa yang maju sebagai Presiden adalh KH Abdurrahman Wahid, sahabat Megawati sendiri. Sedangkan Megawati harus rela mnejadi wakilnya.

Waktu telah membuktikan bahwa Megawati memang pantas menjadi orang nomor satu di RI. Hal ini terjadi ketika MPR mencopot mandatnya atas KH Abdurrahman Wahid pada 2001 dan secara otomatis Mega-lah yang maju sebagai presiden.

Dalam kepemimpinannya ini, Megawati mencatat sejarah dengan diadakannya pemilihan presiden langsung oleh rakyat. Pada pemilu 2004 ini sepertinya Mega harus kecewa dengan peraturan yang dibuatnya sendiri yaitu dengan tidak terpilihnya dirinya sebagai presiden akan tetapi SBY-lah yang terpilih.
Bottom of Form

PENGHARGAAN MEGAWATI  
·         Priyadarshni Award dari lembaga Priyadarshni Academy | Mumbay | India
·         Doctor Honoris Causa dari Universitas Waseda
   KARIR MEGAWATI  
·         Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonsia (Bandung) | 1965
·         Anggota DPR-RI | 1993
·         Anggota Fraksi PDI Komisi IV
·         Ketua DPC PDI Jakarta Pusat | Anggota FPDI DPR-RI | 1987-1997
·         Ketua Umum PDI versi
·         Munas Kemang (1993-sekarang) PDI yang dipimpinnya berganti nama menjadi PDI Perjuangan pada 1999-sekarang
·         Wakil Presiden RI | Oktober 1999 - 23 Juli 2001
·         Presiden RI ke-5 | 23 Juli 2001 - 2004)

   PENDIDIKAN MEGAWATI  
·         SD Perguruan Cikini Jakarta | 1954-1959
·         SLTP Perguruan Cikini Jakarta | 1960-1962
·         SLTA Perguruan Cikini Jakarta | 1963-1965
·         Fakultas Pertanian UNPAD Bandung | 1965-1967 | tidak selesai
·         Fakultas Psikologi Universitas Indonesia | 1970-1972 | tidak selesai

Tidak ada komentar :

Posting Komentar